Selasa, 24 November 2015

Mobile Security



Masalah keamanan merupakan salah satu aspek terpenting pada sebuah sistem informasi. Masalah keamanan seringkali kurang mendapatkan perhatian dari para perancang dan pengelola sistem informasi serta berada di urutan setelah tampilan, atau bahkan di urutan terakhir.
Kemajuan sistem informasi memiliki banyak keuntungan dalam kehidupan manusia. Akan tetapi aspek negatifnya juga banyak terjadi, seperti kejahatan komputer, yang meliputi pencurian, penipuan, pemerasan, kompetitif dan masih banyak lagi

Aspek-aspek ancaman keamanan

1.Interuption : merupakan suatu ancaman terhadap availability.
2.Interception :merupakan ancaman terhadap kerahasiaan (secrecy).
3.Modifikasi : merupakan ancaman terhadap interitas. Orang yang tidak berhak berhasil menyadap lalu lintas informasi yang sedang dikirim dan diubah sesuai keinginan orang tersebut.
4.Fabrication : merupakan ancaman terhadap integritas. Orang yang tidak berhak, berhasil meniru (memalsukan) suatu informasi yang ada, sehingga orang yang menerima informasi mengira informasi tersebut berasal dari orang yang dikehendaki oleh si penerima informasi tersebut.

semakin berkembang zaman, semakin variatif juga ancaman keamanan yang dihadapi oleh perangkat mobile. Berikut ini adalah daftar 5 ancaman keamanan teratas di 2015:

1. Internet of Things
Kalau kamu belum akrab dengan terminology ini, Internet of Things adalah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung terus menerus. Contoh pemanfaatan Internet of Things adalah wearable device seperti smartwatch, smartband, atau bahkan smartglass ala Google. Namun, di luar manfaatnya yang sangat membantu manusia, banyak yang sampai memelesetkan IoT sebagai Insecurity of Things karena rentannya. Benda-benda terkoneksi ke internet ini biasanya memiliki informasi pribadi, serta terhubung ke berbagai perangkat lain. Sekali seseorang menerobos protokol keamanannya, maka seluruh perangkat milikmu lainnya juga terancam. Robert Hansen, Vice President di WhiteHat Labs untuk WhiteHat Security menyatakan, “kami mendapati banyaknya kerentanan perangkat yang terhubung internet seperti TV, sistem keamanan rumah, serta benda-benda otomatis lainnya.”

2. Serangan DDoS
Distributed Denial of Service atau DDos sudah lama menjadi ancaman keamanan. Tahun 2008, forum terbesar Indonesia, Kaskus, terkena serangan DDos dari Komunitas hacker yang berbasis di Yogyakarta dan hampir kehilangan seluruh fungsi situsnya. Tahun 2014 lalu, ancaman DDos meningkat dan bahkan semakin rapi karena mampu menghentikan layanan Xbox dan PlayStation di liburan Natal tahun lalu. Barry Steihman, direktur strategi keamanan untuk Imperva, menyatakan bahwa tahun ini DDos menjadi ancaman keamanan yang lebih menyulitkan karena lebih rapi dan meningkat. Jadi kita perlu mewaspadai ancaman yang satu ini.

3. Serangan Media Sosial
Media Sosial merupakan target ancaman keamanan yang paling popular tahun ini. Meluasnya pemakaian media sosial menjadikannya target favorit hacker. Tujuannya tentu saja mencuri seluruh informasi yang kamu miliki untuk dimanfaatkan bagi banyak hal. Misalnya, dijual sebagai database target iklan, menerobos informasi finansial kamu, dan bahkan memanfaatkan akun kamu untuk melakukan penipuan. Facebook Indonesia menunjukkan tren peningkatan dalam hal penipuan melalui media sosial.

4. Malware Seluler
Seiring dengan meningkatnya penggunaan produk smartphone, tentu saja ini menjadi hal yang menggiurkan bagi pembuat malware. Apalagi para pengguna seluler telah lama terlena oleh jarangnya serangan malware di ponsel. Ini seharusnya menjadi tanda untuk waspada. Bermingham dari Kaspersky, perusahaan pembuat antivirus terkenal mengungkapkan, “Seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan pebisnis yang menggunakan perangkat mobile untuk aktivitas mereka sehari-hari, maka para penjahat cyber akan lebih berfokus untuk menargetkan platform ini. Sampai saat ini perangkat yang mudah disusupi adalah Android dan perangkat iOS yang telah di-jailbreak. Kalau sudah berhasil terkena target, maka upaya mengunci dan menghapus data dari jarak jauh tidaklah cukup untuk menyelamatkan data pribadi.”
Peringatan dari tokoh utama perusahaan antivirus terkemuka ini patut menjadi alaram kewaspadaan.

5. Serangan Pihak Ketiga
Teknologi membuat manusia semakin banyak terhubung. Perusahaan dalam bisnisnya sering membuka hubungan dengan pengecer atau agen kecil yang diberikan izin terbatas untuk masuk ke dalam jaringannya. Inilah yang menjadi sasaran empuk dari ancaman keamanan. Contohnya, lebih mudah untuk membobol server pulsa ponsel dari pengecer pulsa yang mengaksesnya. Cara ini pernah terjadi di Indonesia dua tahun yang lalu. Di tahun 2015 ini, tentu saja peluang ancaman keamanan dari sistem semacam ini lebih besar. Oleh karena itu sudah semestinya perusahaan lebih waspada dalam membagikan akses kepada pihak ketiga, apalagi bila mereka tidak begitu waspada akan keamanan sistem.

Cara untuk tetap aman saat online

1.Amankan sandi Anda
2.Cegah pencurian identitas
3.Menghindari scam
4.Jaga perangkat Anda tetap bersih
5.Mengunci layar atau perangkat
6.Melaporkan penyalahgunaan dan aktivitas ilegal
7.Menggunakan jaringan aman
8.Ketahui alat keamanan dan privasi anda

Tips Melindungi Smartphone Android
Android merupakan sistem operasi paling populer di dunia. Salah satu alasan utama mengapa OS Android begitu disukai banyak orang adalah fleksibilitasnya dalam hal kustomisasi serta banyaknya aplikasi yang disediakan oleh pihak ketiga.
Aplikasi yang lolos seleksi nantinya boleh dibagikan atau diperjualbelikan di marketplace penyedia aplikasi Android, Google Play Store. Namun, semua kemudahan ini juga membuat Android rentan terhadap berbagai ancaman keamanan dan malware.
Ditambah lagi, dengan semakin meningkatnya ketergantungan kita pada smartphone dan tablet, kita akan menyimpan lebih banyak data pribadi di perangkat Android yang berpotensi dicuri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Lalu, bagaimana anda melindungi diri dari berbagai bentuk pencurian data pribadi di perangkat Android?
Berikut adalah 10 tips bagaimana mengamankan gadget Android anda.

1.Gunakan kunci layar
Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk melindungi perangkat Android yaitu dengan menggunakan kunci layar (screen lock). Cara ini berguna untuk mencegah orang lain mengakses ponsel anda.
Cara mengaktifkannya, buka menu Pengaturan > Security Setting, lalu pilih jenis pengamanan: Pattern atau PIN. Setelah aktivasi berhasil, smartphone anda dapat diatur agar bisa mengunci secara otomatis ketika tidak aktif.

2. Enkripsi data di perangkat Android anda
Android memungkinkan anda untuk mengenkripsi semua data pada ponsel anda. Setiap anda hendak mengakses perangkat Android, anda harus memasukkan password atau PIN untuk mendekripsi semua data.
Jika ponsel pintar anda berada di tangan yang salah, mereka tidak akan bisa mengakses data apapun di ponsel anda meski perangkat dihidupkan ulang. Dengan cara ini, data sensitif anda akan tetap aman meskipun perangkat menjadi agak lambat. Cara aktivasi, masuk menu Pengaturan > Security Setting.

3. Menggunakan perangkat pribadi untuk bekerja? Konsultasikan dulu dengan ahlinya
Menurut perusahaan solusi keamanan ESET, sekitar 30-40% dari perangkat di tempat kerja rentan terhadap ancaman keamanan dan malware kecuali bagi mereka yang paham tentang IT.
Apabila anda berencana untuk menggunakan perangkat Android anda untuk bekerja, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan tim IT tempat kerja anda.

4. Aktifkan fitur Android Device Manager
Fitur Android Device Manager berguna untuk melacak perangkat Android anda yang terhubung dengan Google Maps jika sewaktu-waktu ponsel anda hilang.
Fitur ini juga memungkinkan anda untuk membunyikan ponsel anda dengan volume maksimal selama lima menit serta mampu menghapus semua data di dalamnya
untuk memastikan apakah fitur tersebut sudah aktif di smartphone anda, silahkan masuk ke menu Settings, lalu tekan Security. Selanjutnya, pilih Device Administrators.

5. Jangan menyimpan data sensitif pada kartu SD
Pastikan anda tidak menyimpan informasi yang bersifat sensitif seperti ID kartu kredit atau PIN ATM pada kartu memori eksternal karena mudah terhapus dan error. Jika memang anda terpaksa menyimpan data pribadi di ponsel, gunakan memori internal.

6. Jangan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya
Meskipun aplikasi Android tidak seaman aplikasi di App Store milik Apple, Play Store masih menjadi tempat mendownload aplikasi paling aman untuk OS Android
Anda harus berhati-hati menginstal aplikasi yang bersumber dari situs pihak ketiga karena mungkin saja aplikasi tersebut menyimpan malware atau spyware.

7. Instal pengunci aplikasi
Anda bisa menggunakan pelindung tambahan untuk aplikasi tertentu seperti Gallery dan Messaging untuk melindungi data pribadi anda.
Ada banyak aplikasi yang tersedia di Play Store yang menawarkan perlindungan keamanan ponsel anda. Adapun kinerja aplikasi ini yaitu ketika Anda mengakses menu pesan, anda
harus memasukkan password atau kode PIN.

8. Hindari menge-root ponsel anda
Setelah smartphone di-root, anda dapat menginstal ROM Android kustom dan beberapa aplikasi yang sebenarnya tidak kompatibel.
Selain itu, aplikasi pada ponsel yang sudah di-root mendapatkan akses penuh tanpa hambatan di sistem perangkat anda, dan bisa saja mengakibatkan kerusakan jika aplikasi tersebut ternyata disisipi malware.
Selain itu, garansi smartphone anda otomatis akan hangus bila ponsel sudah di-root. Maka dari itu, jika anda tidak benar-benar menguasai sistem Android, sebaiknya jangan menge-root ponsel anda.

9. Selalu update software Android anda
Google biasanya akan merilis update software terbaru perangkat Android secara berkala untuk menambah beberapa patch keamanan. Caranya, masuk ke menu Setting > About device > System Updates.

10. Pastikan anda keluar dari akun Chrome setelah melakukan browsing
Selalu untuk keluar (sign out) akun Google anda setelah selesai browsing di Chrome. Anda bisa juga menggunakan mode penyamaran.
Chrome selalu mencatat aktivitas serta history pencarian anda dan disinkronisasikan dengan semua akun Google anda.

                                                                                                     

Sumber :
·    





Tidak ada komentar:

Posting Komentar