Masalah keamanan merupakan salah satu aspek terpenting pada sebuah sistem
informasi. Masalah keamanan seringkali kurang mendapatkan perhatian dari para
perancang dan pengelola sistem informasi serta berada di urutan setelah
tampilan, atau bahkan di urutan terakhir.
Kemajuan sistem informasi memiliki banyak keuntungan dalam kehidupan
manusia. Akan tetapi aspek negatifnya juga banyak terjadi, seperti kejahatan
komputer, yang meliputi pencurian, penipuan, pemerasan, kompetitif dan masih
banyak lagi
Aspek-aspek ancaman
keamanan
1.Interuption : merupakan suatu ancaman terhadap availability.
2.Interception :merupakan ancaman terhadap kerahasiaan (secrecy).
3.Modifikasi : merupakan ancaman terhadap interitas. Orang yang tidak berhak berhasil
menyadap lalu lintas informasi yang sedang dikirim dan diubah sesuai keinginan
orang tersebut.
4.Fabrication : merupakan ancaman terhadap integritas. Orang yang tidak berhak, berhasil
meniru (memalsukan) suatu informasi yang ada, sehingga orang yang menerima
informasi mengira informasi tersebut berasal dari orang yang dikehendaki oleh
si penerima informasi tersebut.
semakin berkembang
zaman, semakin variatif juga ancaman keamanan yang dihadapi oleh perangkat
mobile. Berikut ini adalah daftar 5 ancaman keamanan teratas di 2015:
1. Internet of Things
Kalau kamu
belum akrab dengan terminology ini, Internet of Things adalah konsep yang
bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung
terus menerus. Contoh pemanfaatan Internet of Things adalah wearable device seperti smartwatch, smartband, atau bahkan smartglass ala Google. Namun, di luar
manfaatnya yang sangat membantu manusia, banyak yang sampai memelesetkan IoT
sebagai Insecurity of Things karena rentannya. Benda-benda terkoneksi ke
internet ini biasanya memiliki informasi pribadi, serta terhubung ke berbagai
perangkat lain. Sekali seseorang menerobos protokol keamanannya, maka seluruh
perangkat milikmu lainnya juga terancam. Robert Hansen, Vice President di WhiteHat Labs untuk WhiteHat Security
menyatakan, “kami mendapati banyaknya kerentanan perangkat yang terhubung
internet seperti TV, sistem keamanan rumah, serta benda-benda otomatis
lainnya.”
2. Serangan
DDoS
Distributed
Denial of Service atau DDos sudah lama menjadi ancaman keamanan. Tahun 2008,
forum terbesar Indonesia, Kaskus, terkena serangan DDos dari Komunitas hacker
yang berbasis di Yogyakarta dan hampir kehilangan seluruh fungsi situsnya.
Tahun 2014 lalu, ancaman DDos meningkat dan bahkan semakin rapi karena mampu
menghentikan layanan Xbox dan PlayStation di liburan Natal tahun lalu. Barry
Steihman, direktur strategi keamanan untuk Imperva, menyatakan bahwa tahun ini
DDos menjadi ancaman keamanan yang lebih menyulitkan karena lebih rapi dan
meningkat. Jadi kita perlu mewaspadai ancaman yang satu ini.
3. Serangan
Media Sosial
Media Sosial
merupakan target ancaman keamanan yang paling popular tahun ini. Meluasnya
pemakaian media sosial menjadikannya target favorit hacker. Tujuannya tentu
saja mencuri seluruh informasi yang kamu miliki untuk dimanfaatkan bagi banyak
hal. Misalnya, dijual sebagai database target iklan, menerobos informasi
finansial kamu, dan bahkan memanfaatkan akun kamu untuk melakukan penipuan.
Facebook Indonesia menunjukkan tren peningkatan dalam hal penipuan melalui
media sosial.
4. Malware Seluler
Seiring
dengan meningkatnya penggunaan produk smartphone, tentu saja ini menjadi hal
yang menggiurkan bagi pembuat malware. Apalagi para pengguna seluler telah lama
terlena oleh jarangnya serangan malware di ponsel. Ini seharusnya menjadi tanda
untuk waspada. Bermingham dari Kaspersky, perusahaan pembuat antivirus terkenal
mengungkapkan, “Seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan pebisnis yang
menggunakan perangkat mobile
untuk aktivitas mereka sehari-hari, maka para penjahat cyber akan lebih berfokus untuk menargetkan platform ini. Sampai
saat ini perangkat yang mudah disusupi adalah Android dan perangkat iOS yang
telah di-jailbreak. Kalau sudah
berhasil terkena target, maka upaya mengunci dan menghapus data dari jarak jauh
tidaklah cukup untuk menyelamatkan data pribadi.”
Peringatan
dari tokoh utama perusahaan antivirus terkemuka ini patut menjadi alaram
kewaspadaan.
5. Serangan Pihak Ketiga
Teknologi
membuat manusia semakin banyak terhubung. Perusahaan dalam bisnisnya sering
membuka hubungan dengan pengecer atau agen kecil yang diberikan izin terbatas
untuk masuk ke dalam jaringannya. Inilah yang menjadi sasaran empuk dari
ancaman keamanan. Contohnya, lebih mudah untuk membobol server pulsa ponsel
dari pengecer pulsa yang mengaksesnya. Cara ini pernah terjadi di Indonesia dua
tahun yang lalu. Di tahun 2015 ini, tentu saja peluang ancaman keamanan dari
sistem semacam ini lebih besar. Oleh karena itu sudah semestinya perusahaan
lebih waspada dalam membagikan akses kepada pihak ketiga, apalagi bila mereka
tidak begitu waspada akan keamanan sistem.
Cara untuk tetap aman saat online
1.Amankan sandi Anda
2.Cegah pencurian identitas
3.Menghindari scam
4.Jaga perangkat Anda tetap bersih
5.Mengunci layar atau perangkat
6.Melaporkan penyalahgunaan dan aktivitas ilegal
7.Menggunakan jaringan aman
8.Ketahui alat
keamanan dan privasi anda
Tips
Melindungi Smartphone Android
Android merupakan
sistem operasi paling populer di dunia. Salah satu alasan utama mengapa OS
Android begitu disukai banyak orang adalah fleksibilitasnya dalam hal
kustomisasi serta banyaknya aplikasi yang disediakan oleh pihak ketiga.
Aplikasi yang lolos
seleksi nantinya boleh dibagikan atau diperjualbelikan di marketplace penyedia
aplikasi Android, Google Play Store. Namun, semua kemudahan ini juga membuat
Android rentan terhadap berbagai ancaman keamanan dan malware.
Ditambah lagi, dengan
semakin meningkatnya ketergantungan kita pada smartphone dan tablet, kita akan
menyimpan lebih banyak data pribadi di perangkat Android yang berpotensi dicuri
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Lalu, bagaimana anda
melindungi diri dari berbagai bentuk pencurian data pribadi di perangkat
Android?
Berikut adalah 10 tips bagaimana mengamankan gadget Android
anda.
1.Gunakan kunci
layar
Salah satu cara yang
paling umum digunakan untuk melindungi perangkat Android yaitu dengan
menggunakan kunci layar (screen lock). Cara ini berguna untuk mencegah orang
lain mengakses ponsel anda.
Cara mengaktifkannya,
buka menu Pengaturan > Security Setting, lalu pilih jenis pengamanan:
Pattern atau PIN. Setelah aktivasi berhasil, smartphone anda dapat diatur agar
bisa mengunci secara otomatis ketika tidak aktif.
2. Enkripsi data di
perangkat Android anda
Android memungkinkan
anda untuk mengenkripsi semua data pada ponsel anda. Setiap anda hendak
mengakses perangkat Android, anda harus memasukkan password atau PIN untuk
mendekripsi semua data.
Jika ponsel pintar anda
berada di tangan yang salah, mereka tidak akan bisa mengakses data apapun di
ponsel anda meski perangkat dihidupkan ulang. Dengan cara ini, data sensitif
anda akan tetap aman meskipun perangkat menjadi agak lambat. Cara aktivasi,
masuk menu Pengaturan > Security Setting.
3. Menggunakan
perangkat pribadi untuk bekerja? Konsultasikan dulu dengan ahlinya
Menurut perusahaan
solusi keamanan ESET, sekitar 30-40% dari perangkat di tempat kerja rentan
terhadap ancaman keamanan dan malware kecuali bagi mereka yang paham tentang
IT.
Apabila anda berencana
untuk menggunakan perangkat Android anda untuk bekerja, sebaiknya konsultasikan
dahulu dengan tim IT tempat kerja anda.
4. Aktifkan fitur
Android Device Manager
Fitur Android Device
Manager berguna untuk melacak perangkat Android anda yang terhubung dengan
Google Maps jika sewaktu-waktu ponsel anda hilang.
Fitur ini juga
memungkinkan anda untuk membunyikan ponsel anda dengan volume maksimal selama
lima menit serta mampu menghapus semua data di dalamnya
untuk memastikan apakah fitur tersebut sudah aktif di smartphone anda, silahkan masuk ke menu Settings, lalu tekan Security. Selanjutnya, pilih Device Administrators.
untuk memastikan apakah fitur tersebut sudah aktif di smartphone anda, silahkan masuk ke menu Settings, lalu tekan Security. Selanjutnya, pilih Device Administrators.
5. Jangan menyimpan
data sensitif pada kartu SD
Pastikan anda tidak
menyimpan informasi yang bersifat sensitif seperti ID kartu kredit atau PIN ATM
pada kartu memori eksternal karena mudah terhapus dan error. Jika memang anda
terpaksa menyimpan data pribadi di ponsel, gunakan memori internal.
6. Jangan menginstal
aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya
Meskipun aplikasi
Android tidak seaman aplikasi di App Store milik Apple, Play Store masih
menjadi tempat mendownload aplikasi paling aman untuk OS Android
Anda harus berhati-hati
menginstal aplikasi yang bersumber dari situs pihak ketiga karena mungkin saja
aplikasi tersebut menyimpan malware atau spyware.
7. Instal pengunci
aplikasi
Anda bisa menggunakan
pelindung tambahan untuk aplikasi tertentu seperti Gallery dan Messaging untuk
melindungi data pribadi anda.
Ada banyak aplikasi
yang tersedia di Play Store yang menawarkan perlindungan keamanan ponsel anda.
Adapun kinerja aplikasi ini yaitu ketika Anda mengakses menu pesan, anda
harus memasukkan
password atau kode PIN.
8. Hindari
menge-root ponsel anda
Setelah smartphone
di-root, anda dapat menginstal ROM Android kustom dan beberapa aplikasi yang
sebenarnya tidak kompatibel.
Selain itu, aplikasi
pada ponsel yang sudah di-root mendapatkan akses penuh tanpa hambatan di sistem
perangkat anda, dan bisa saja mengakibatkan kerusakan jika aplikasi tersebut
ternyata disisipi malware.
Selain itu, garansi
smartphone anda otomatis akan hangus bila ponsel sudah di-root. Maka dari itu,
jika anda tidak benar-benar menguasai sistem Android, sebaiknya jangan
menge-root ponsel anda.
9. Selalu update
software Android anda
Google biasanya akan
merilis update software terbaru perangkat Android secara berkala untuk menambah
beberapa patch keamanan. Caranya, masuk ke menu Setting > About device >
System Updates.
10. Pastikan anda
keluar dari akun Chrome setelah melakukan browsing
Selalu untuk keluar (sign out) akun Google anda setelah selesai browsing di Chrome. Anda bisa juga menggunakan mode penyamaran.
Selalu untuk keluar (sign out) akun Google anda setelah selesai browsing di Chrome. Anda bisa juga menggunakan mode penyamaran.
Chrome selalu mencatat
aktivitas serta history pencarian anda dan disinkronisasikan dengan semua akun
Google anda.
Sumber :
·
- http://winpoin.com/5-ancaman-keamanan-perangkat-it-yang-perlu-kamu-waspadai-di-tahun-2015/
- https://docs.google.com/presentation/d/1iFc2wdiKq3-5ALH_jKW8B4_Oam1Qu1xeqvMZoKNa2y4/edit#slide=id.i168
- https://www.google.com/intl/id/goodtoknow/protection/devices/
- http://www.tonfeb.com/2015/01/cara-tips-melindungi-smartphone-android.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar